Di samping dikenal sebagai pusat penambangan timah, Bukit Kemuning juga dikenal sebagai penghasil lada . Bukir Kemuning menjadi komoditas unggulan, sehingga Bukit Kemuning dikenal dengan sebutan daerah penghasil terbesar di lapung utara. masyarakat Bukit Kemuning berlomba-lomba membuka usaha di bidang perkebunan lada. Keistimewaan perkebunan lada Bukit Kemuning adalah pada suasana alamnya yang teduh dan segar. Pengunjung dapat memasuki dan menikmati pemandangan hamparan tanaman lada dan mencium aromanya. Jika ingin mengetahui atau merasakan memetik biji lada, pengunjung bisa menemani dan membantu para pekerja yang sedang mengambil biji lada di perkebunan ini.
Penanaman kopi di desa Lenga Bukit Kemuning yang telah dilakukan pada akhir tahun 1998, telah mencapai 30 persen hasil. Hal ini sesuai dengan target. Walaupun tingkat kesulitan perawatan pohon kopi sangat tinggi, karena ditanam pada lahan sawah dengan kelembaban tanah tinggi, tiap baris pohon kopi dibuat drainase sedalam 30 cm dari permukaan tanah. contohan Intensifikasi kebun kopi Arabika dengan memanfaatkan lahan sawah ini masih berada di ketinggian di atas 1100 m dpl.
Dengan menggunakan jarak tanam 140 Cm * 140 cm, luas kebun 1/4 ha di targetkan hasil panen pada pembuahan perdana ini mencapai 500 kg kopi beras (green bean) kadar air 14 %.
Hadirnya perkebunan kelapa sawit di Bukit Kemuning diakui telah memberikan efek ganda bagi masyarakat sekitarnya. desa yang dulunya sepi, setelah hadirnya perkebunan
kelapa sawit bisa tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan ekonomi
kecamatan-kecamatan itu juga mengalami pergerakan sangat positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar